SELAMAT DATANG

SELAMAT DATANG SELAMAT DATANG SELAMAT DATANG

Sabtu, 24 Maret 2012

pasal 234


 Pasal 234
  Ayat (1)

Yang dimaksud dengan “bertanggung jawab” adalah
pertanggungjawaban disesuaikan dengan tingkat kesalahan
akibat kelalaian.
Yang dimaksud dengan “pihak ketiga” adalah :
a.  orang yang berada di luar Kendaraan Bermotor; atau
b.  instansi yang bertanggung jawab di bidang Jalan serta

sarana  dan Prasarana Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.



   Ayat (2)
   Cukup jelas.
 

   Ayat (3)
   Huruf a

Yang dimaksud dengan “keadaan memaksa” termasuk
keadaan yang secara teknis tidak mungkin dielakkan oleh
Pengemudi, seperti gerakan orang dan/atau hewan secara
tiba-tiba. 



    Huruf b
    Cukup jelas.



    Huruf c
    Cukup jelas.



 Pasal 235
  Ayat (1)

Yang dimaksud dengan membantu berupa biaya pengobatan
adalah bantuan biaya yang diberikan kepada korban, termasuk
pengobatan dan  perawatan atas dasar kemanusiaan.



   Ayat (2)
   Cukup jelas.

 Pasal 236
  Cukup jelas.

 Pasal 237
  Ayat (1)
   Cukup jelas.

  Ayat (2)

Yang dimaksud dengan “awak kendaraan” adalah Pengemudi,
Pengemudi cadangan, kondektur, dan pembantu Pengemudi. 

Pasal 238 . . .









 - 51 -

 Pasal 238
  Cukup jelas.



 Pasal 239
  Cukup jelas.



 Pasal 240
  Cukup jelas.



  Pasal  241
  Cukup jelas.



 Pasal 242
  Ayat (1)

    Yang dimaksud dengan “perlakuan khusus” adalah pemberian

kemudahan berupa sarana dan prasarana fisik dan nonfisik
yang bersifat umum serta informasi yang diperlukan bagi
penyandang cacat, manusia usia lanjut, anak-anak, wanita
hamil, dan orang sakit untuk memperoleh kesetaraan
kesempatan.



   Ayat (2)
   Huruf a   
    Cukup jelas.



    Huruf b

   Yang dimaksud dengan “prioritas pelayanan” adalah

pengutamaan pemberian pelayanan khusus.



    Huruf c
    Cukup jelas.



   Ayat (3)
   Cukup jelas.
 

 Pasal 243
  Cukup jelas.



 Pasal 244
  Cukup jelas.



 Pasal 245
  Ayat (1)
   Cukup jelas.
 

   Ayat (2)
   Cukup jelas.

 Ayat (3) . . .









 - 52 -

   Ayat (3)
   Huruf a

   Yang dimaksud dengan “bidang prasarana Jalan” antara

lain informasi tentang:
1.  jaringan Jalan;
2.  kondisi Jalan dan jembatan;
3.  tingkat pelayanan Jalan dan jembatan;
4.  bangunan pelengkap;
5.  pemeliharaan Jalan; dan
6.  pembangunan Jalan;



    Huruf b

Yang dimaksud dengan “bidang sarana dan Prasarana Lalu
Lintas dan Angkutan Jalan” antara lain informasi tentang:
1.  jaringan angkutan;
2.  Terminal;
3.  izin trayek;
4.  perlengkapan jalan;
5.  aturan perintah dan larangan;
6.  pengujian Kendaraan Bermotor;
7.  alat penimbang Kendaraan Bermotor; dan
8.  fasilitas pendukung.



    Huruf c

Yang dimaksud dengan “bidang registrasi dan identifikasi
Kendaraan Bermotor dan Pengemudi, Penegakan Hukum,
Operasional Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas, serta
pendidikan berlalu lintas” antara lain informasi tentang:
1.  registrasi dan identifikasi Kendaraan Bermotor;
2.  Kecelakaan Lalu Lintas;
3.  pelanggaran Lalu Lintas;
4.  situasi dan kondisi Lalu Lintas;
5.  administrasi manunggal satu atap;
6.  Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas kepolisian;
7.  manajemen operasional lalu lintas kepolisian;
8.  pendidikan berlalu lintas; dan
9.  pelayanan, pelaporan, dan pengaduan masyarakat.
Yang dimaksud dengan “manajemen operasional” adalah
pengelolaan pergerakan dalam sistem Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan, antara lain pengaturan, penjagaan,
pengawalan, patroli, kendali, koordinasi, komunikasi, dan
informasi di bidang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

Pasal 246 . . .









 - 53 -

 Pasal 246
  Cukup jelas.

 Pasal 247
  Cukup jelas.

 Pasal 248

   Cukup jelas.

 Pasal 249
  Ayat(1)
   Huruf a
    Cukup jelas.

   Huruf b
    Cukup jelas.

   Huruf c
    Cukup jelas.

   Huruf d
    Cukup jelas.

   Huruf e

Yang dimaksud dengan “pusat pelayanan masyarakat”
adalah wadah yang berfungsi sebagai penyedia informasi
dan sarana berkomunikasi masyarakat di bidang Lalu
Lintas dan Angkutan Jalan.


   Huruf f
    Cukup jelas.

  Ayat (2)
   Cukup jelas.

  Ayat (3)
   Cukup jelas.

 Pasal 250

   Cukup jelas.

 Pasal 251

   Cukup jelas.

 Pasal 252 . . .









 - 54 -

 Pasal 252
  Cukup jelas.

 Pasal 253
  Cukup jelas.

 Pasal 254
  Cukup jelas.

 Pasal 255
  Cukup jelas.

 Pasal 256
  Cukup jelas.

 Pasal 257
  Cukup jelas.

 Pasal 258
  Cukup jelas.

 Pasal 259
  Cukup jelas.

 Pasal 260

   Cukup jelas.

 Pasal 261

   Cukup jelas.

 Pasal 262

   Cukup jelas.

 Pasal 263

   Cukup jelas.


 Pasal 264

   Cukup jelas.

 Pasal 265
  Ayat (1)
   Cukup jelas.


 Ayat (2) . . .









 - 55 -

   Ayat (2)

Yang dimaksud dengan “berkala” adalah pemeriksaan yang
dilakukan secara bersama-sama demi efisiensi dan efektivitas
agar tidak terjadi pemeriksaan yang berulang-ulang dan
merugikan masyarakat.
Yang dimaksud dengan “insidental” adalah termasuk tindakan
petugas terhadap pelanggaran yang tertangkap tangan,
pelaksanaan operasi kepolisian dengan sasaran Keamanan,
Keselamatan, Ketertiban, dan Kelancaran Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan, serta penanggulangan kejahatan.


  Ayat (3)
   Cukup jelas.

 Pasal 266
  Ayat (1)
   Cukup jelas.

  Ayat (2)
   Cukup jelas.

  Ayat (3)

Yang dimaksud dengan “keadaan tertentu” adalah adanya
peningkatan antara lain:
a.  angka pelanggaran dan Kecelakaan Lalu Lintas di Jalan; 
b.  angka kejahatan yang menyangkut Kendaraan Bermotor;
c.  jumlah Kendaraan Bermotor yang tidak memenuhi

persyaratan teknis dan persyaratan laik jalan; 

d.  tingkat ketidaktaatan pemilik dan/atau pengusaha angkutan

untuk melakukan pengujian Kendaraan Bermotor pada
waktunya;

e.  tingkat pelanggaran perizinan angkutan umum; dan/atau
f.  tingkat pelanggaran kelebihan muatan angkutan barang.



   Ayat (4)
   Cukup jelas.

 Pasal 267

   Cukup jelas.

 Pasal 268

   Cukup jelas.

 Pasal 269 . . .









 - 56 -

 Pasal 269

   Cukup jelas.

 Pasal 270

   Cukup jelas.

 Pasal 271

   Cukup jelas.

 Pasal  272

    Ayat (1) 

Yang dimaksud dengan ”peralatan elektronik” adalah alat
perekam kejadian untuk menyimpan informasi.


  Ayat (2)
   Cukup jelas.

 Pasal 273

   Cukup jelas.

 Pasal 274

   Cukup jelas.

 Pasal 275

   Cukup jelas.

 Pasal 276

   Cukup jelas.

 Pasal 277

   Cukup jelas.

 Pasal 278

   Cukup jelas.

 Pasal 279

   Cukup jelas.

 Pasal 280

   Cukup jelas.

 Pasal 281

   Cukup jelas.

 Pasal 282 . . .









 - 57 -

 Pasal 282

   Cukup jelas.

 Pasal 283

   Cukup jelas.

 Pasal 284

   Cukup jelas.

 Pasal 285

   Cukup jelas.

 Pasal 286

   Cukup jelas.

 Pasal 287

   Cukup jelas.

 Pasal 288

   Cukup jelas.



 Pasal 289

   Cukup jelas.

 Pasal 290

   Cukup jelas.

 Pasal 291

   Cukup jelas.

 Pasal 292

   Cukup jelas.

 Pasal 293

   Cukup jelas.

 Pasal 294

   Cukup jelas.

 Pasal 295

   Cukup jelas.



 Pasal 296 . . .









 - 58 -

 Pasal 296

   Cukup jelas.

 Pasal 297

   Cukup jelas.

 Pasal 298

   Cukup jelas.

 Pasal 299

   Cukup jelas.

 Pasal 300

   Cukup jelas.

 Pasal 301

   Cukup jelas.

 Pasal 302

   Cukup jelas.

 Pasal 303

   Cukup jelas.

 Pasal 304

   Cukup jelas.

 Pasal 305

   Cukup jelas.

 Pasal 306

   Cukup jelas.

 Pasal 307

   Cukup jelas.

 Pasal 308

   Cukup jelas.

 Pasal 309

   Cukup jelas.

 Pasal 310 . . .









 - 59 -

 Pasal 310

   Cukup jelas.

 Pasal 311

   Cukup jelas.

 Pasal 312

   Cukup jelas.

 Pasal 313

   Cukup jelas.

 Pasal 314

   Cukup jelas.

 Pasal 315

   Cukup jelas.

 Pasal 316

   Cukup jelas.

 Pasal 317

   Cukup jelas.

 Pasal 318

   Cukup jelas.

 Pasal 319

   Cukup jelas.

 Pasal 320

   Cukup jelas.

 Pasal 321

   Cukup jelas.

 Pasal 322

   Cukup jelas.

 Pasal 323

   Cukup jelas.



 Pasal 324 . . .









 - 60 -

 Pasal 324

   Cukup jelas.

 Pasal 325

   Cukup jelas.

 Pasal 326

   Cukup jelas.



TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5025

Tidak ada komentar:

Posting Komentar