Pasal 234
Ayat (1)
|
Yang dimaksud dengan
“bertanggung jawab” adalah
pertanggungjawaban
disesuaikan dengan tingkat kesalahan
akibat kelalaian.
Yang dimaksud dengan
“pihak ketiga” adalah :
a. orang yang berada di luar Kendaraan
Bermotor; atau
b. instansi yang bertanggung jawab di bidang
Jalan serta
|
sarana dan Prasarana Lalu Lintas dan Angkutan
Jalan.
|
|
Ayat (2)
Cukup jelas.
|
Ayat (3)
Huruf a
|
Yang dimaksud dengan
“keadaan memaksa” termasuk
keadaan yang secara
teknis tidak mungkin dielakkan oleh
Pengemudi, seperti
gerakan orang dan/atau hewan secara
tiba-tiba.
|
|
Huruf b
Cukup jelas.
|
|
Huruf c
Cukup jelas.
|
|
Pasal 235
Ayat (1)
|
Yang dimaksud dengan
membantu berupa biaya pengobatan
adalah bantuan biaya yang
diberikan kepada korban, termasuk
pengobatan dan perawatan atas dasar kemanusiaan.
|
|
Ayat (2)
Cukup jelas.
Pasal 236
Cukup jelas.
Pasal 237
Ayat (1)
Cukup jelas.
Ayat (2)
|
Yang dimaksud dengan
“awak kendaraan” adalah Pengemudi,
Pengemudi cadangan,
kondektur, dan pembantu Pengemudi.
|
Pasal 238 . . .
|
|
|
|
- 51 -
|
Pasal 238
Cukup jelas.
|
|
Pasal 239
Cukup jelas.
|
|
Pasal 240
Cukup jelas.
|
|
Pasal
241
Cukup jelas.
|
|
Pasal 242
Ayat (1)
|
Yang dimaksud dengan “perlakuan khusus”
adalah pemberian
|
kemudahan berupa sarana
dan prasarana fisik dan nonfisik
yang bersifat umum serta
informasi yang diperlukan bagi
penyandang cacat, manusia
usia lanjut, anak-anak, wanita
hamil, dan orang sakit
untuk memperoleh kesetaraan
kesempatan.
|
|
Ayat (2)
Huruf a
Cukup jelas.
|
|
Huruf b
|
Yang dimaksud dengan “prioritas pelayanan”
adalah
|
pengutamaan pemberian
pelayanan khusus.
|
|
Huruf c
Cukup jelas.
|
|
Ayat (3)
Cukup jelas.
|
Pasal 243
Cukup jelas.
|
|
Pasal 244
Cukup jelas.
|
|
Pasal 245
Ayat (1)
Cukup jelas.
|
Ayat (2)
Cukup jelas.
|
Ayat (3) . . .
|
|
|
|
- 52 -
|
Ayat (3)
Huruf a
|
Yang dimaksud dengan “bidang prasarana
Jalan” antara
|
lain informasi tentang:
1. jaringan Jalan;
2. kondisi Jalan dan jembatan;
3. tingkat pelayanan Jalan dan jembatan;
4. bangunan pelengkap;
5. pemeliharaan Jalan; dan
6. pembangunan Jalan;
|
|
Huruf b
|
Yang dimaksud dengan
“bidang sarana dan Prasarana Lalu
Lintas dan Angkutan
Jalan” antara lain informasi tentang:
1. jaringan angkutan;
2. Terminal;
3. izin trayek;
4. perlengkapan jalan;
5. aturan perintah dan larangan;
6. pengujian Kendaraan Bermotor;
7. alat penimbang Kendaraan Bermotor; dan
8. fasilitas pendukung.
|
|
Huruf c
|
Yang dimaksud dengan
“bidang registrasi dan identifikasi
Kendaraan Bermotor dan
Pengemudi, Penegakan Hukum,
Operasional Manajemen dan
Rekayasa Lalu Lintas, serta
pendidikan berlalu
lintas” antara lain informasi tentang:
1. registrasi dan identifikasi Kendaraan
Bermotor;
2. Kecelakaan Lalu Lintas;
3. pelanggaran Lalu Lintas;
4. situasi dan kondisi Lalu Lintas;
5. administrasi manunggal satu atap;
6. Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas
kepolisian;
7. manajemen operasional lalu lintas
kepolisian;
8. pendidikan berlalu lintas; dan
9. pelayanan, pelaporan, dan pengaduan
masyarakat.
Yang dimaksud dengan
“manajemen operasional” adalah
pengelolaan pergerakan
dalam sistem Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan, antara
lain pengaturan, penjagaan,
pengawalan, patroli,
kendali, koordinasi, komunikasi, dan
informasi di bidang Lalu
Lintas dan Angkutan Jalan.
|
Pasal 246 . . .
|
|
|
|
- 53 -
|
Pasal 246
Cukup jelas.
Pasal 247
Cukup jelas.
Pasal 248
|
Cukup jelas.
Pasal 249
Ayat(1)
Huruf a
Cukup jelas.
Huruf b
Cukup jelas.
Huruf c
Cukup jelas.
Huruf d
Cukup jelas.
Huruf e
|
Yang dimaksud dengan
“pusat pelayanan masyarakat”
adalah wadah yang
berfungsi sebagai penyedia informasi
dan sarana berkomunikasi
masyarakat di bidang Lalu
Lintas dan Angkutan
Jalan.
|
Huruf f
Cukup jelas.
Ayat (2)
Cukup jelas.
Ayat (3)
Cukup jelas.
Pasal 250
|
Cukup jelas.
Pasal 251
|
Cukup jelas.
|
Pasal 252 . . .
|
|
|
|
- 54 -
|
Pasal 252
Cukup jelas.
Pasal 253
Cukup jelas.
Pasal 254
Cukup jelas.
Pasal 255
Cukup jelas.
Pasal 256
Cukup jelas.
Pasal 257
Cukup jelas.
Pasal 258
Cukup jelas.
Pasal 259
Cukup jelas.
Pasal 260
|
Cukup jelas.
Pasal 261
|
Cukup jelas.
Pasal 262
|
Cukup jelas.
Pasal 263
|
Cukup jelas.
|
Pasal 264
|
Cukup jelas.
Pasal 265
Ayat (1)
Cukup jelas.
|
Ayat (2) . . .
|
|
|
|
- 55 -
|
Ayat (2)
|
Yang dimaksud dengan
“berkala” adalah pemeriksaan yang
dilakukan secara
bersama-sama demi efisiensi dan efektivitas
agar tidak terjadi
pemeriksaan yang berulang-ulang dan
merugikan masyarakat.
Yang dimaksud dengan
“insidental” adalah termasuk tindakan
petugas terhadap
pelanggaran yang tertangkap tangan,
pelaksanaan operasi
kepolisian dengan sasaran Keamanan,
Keselamatan, Ketertiban,
dan Kelancaran Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan, serta
penanggulangan kejahatan.
|
Ayat (3)
Cukup jelas.
Pasal 266
Ayat (1)
Cukup jelas.
Ayat (2)
Cukup jelas.
Ayat (3)
|
Yang dimaksud dengan
“keadaan tertentu” adalah adanya
peningkatan antara lain:
a. angka pelanggaran dan Kecelakaan Lalu
Lintas di Jalan;
b. angka kejahatan yang menyangkut Kendaraan
Bermotor;
c. jumlah Kendaraan Bermotor yang tidak
memenuhi
|
persyaratan teknis dan
persyaratan laik jalan;
|
d. tingkat ketidaktaatan pemilik dan/atau
pengusaha angkutan
|
untuk melakukan pengujian
Kendaraan Bermotor pada
waktunya;
|
e. tingkat pelanggaran perizinan angkutan
umum; dan/atau
f. tingkat pelanggaran kelebihan muatan
angkutan barang.
|
|
Ayat (4)
Cukup jelas.
Pasal 267
|
Cukup jelas.
Pasal 268
|
Cukup jelas.
|
Pasal 269 . . .
|
|
|
|
- 56 -
|
Pasal 269
|
Cukup jelas.
Pasal 270
|
Cukup jelas.
Pasal 271
|
Cukup jelas.
Pasal
272
|
Ayat (1)
|
Yang dimaksud dengan
”peralatan elektronik” adalah alat
perekam kejadian untuk
menyimpan informasi.
|
Ayat (2)
Cukup jelas.
Pasal 273
|
Cukup jelas.
Pasal 274
|
Cukup jelas.
Pasal 275
|
Cukup jelas.
Pasal 276
|
Cukup jelas.
Pasal 277
|
Cukup jelas.
Pasal 278
|
Cukup jelas.
Pasal 279
|
Cukup jelas.
Pasal 280
|
Cukup jelas.
Pasal 281
|
Cukup jelas.
|
Pasal 282 . . .
|
|
|
|
- 57 -
|
Pasal 282
|
Cukup jelas.
Pasal 283
|
Cukup jelas.
Pasal 284
|
Cukup jelas.
Pasal 285
|
Cukup jelas.
Pasal 286
|
Cukup jelas.
Pasal 287
|
Cukup jelas.
Pasal 288
|
Cukup jelas.
|
|
Pasal 289
|
Cukup jelas.
Pasal 290
|
Cukup jelas.
Pasal 291
|
Cukup jelas.
Pasal 292
|
Cukup jelas.
Pasal 293
|
Cukup jelas.
Pasal 294
|
Cukup jelas.
Pasal 295
|
Cukup jelas.
|
Pasal 296 . . .
|
|
|
|
- 58 -
|
Pasal 296
|
Cukup jelas.
Pasal 297
|
Cukup jelas.
Pasal 298
|
Cukup jelas.
Pasal 299
|
Cukup jelas.
Pasal 300
|
Cukup jelas.
Pasal 301
|
Cukup jelas.
Pasal 302
|
Cukup jelas.
Pasal 303
|
Cukup jelas.
Pasal 304
|
Cukup jelas.
Pasal 305
|
Cukup jelas.
Pasal 306
|
Cukup jelas.
Pasal 307
|
Cukup jelas.
Pasal 308
|
Cukup jelas.
Pasal 309
|
Cukup jelas.
|
Pasal 310 . . .
|
|
|
|
- 59 -
|
Pasal 310
|
Cukup jelas.
Pasal 311
|
Cukup jelas.
Pasal 312
|
Cukup jelas.
Pasal 313
|
Cukup jelas.
Pasal 314
|
Cukup jelas.
Pasal 315
|
Cukup jelas.
Pasal 316
|
Cukup jelas.
Pasal 317
|
Cukup jelas.
Pasal 318
|
Cukup jelas.
Pasal 319
|
Cukup jelas.
Pasal 320
|
Cukup jelas.
Pasal 321
|
Cukup jelas.
Pasal 322
|
Cukup jelas.
Pasal 323
|
Cukup jelas.
|
Pasal 324 . . .
|
|
|
|
- 60 -
|
Pasal 324
|
Cukup jelas.
Pasal 325
|
Cukup jelas.
Pasal 326
|
Cukup jelas.
|
TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5025
Tidak ada komentar:
Posting Komentar